HEADLINE

Perbaikan Jalan Sepanjang Jalinbar Dinilai Sembrono


Warta Lambar - Perbaikan jalan di sepanjang Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dinilai sembrono, dengan cara tambal sulam yang dilakukan beberapa hari lalu, kini kembali rusak. Itu disebabkan perbaikan tersebut dikerjakan dengan sembarangan dengan tidak menyesuaikan teknis perbaikan yang seharusnya. Akibat jalan yang telah dilakukan tambal sulam ketika pagi harinya maka saat sore jalan tersebut akan kembali rusak.

Demikian dijelaskan sumber koran ini yang keberatan namanya dipublikasikan, Senin (1/4), seharusnya teknis dalam melakukan perbaikan jalan dengan cara tambal sulam yaitu terlebih dulu lubang disiram dengan aspal lalu ditimbun dengan batu ukuran 2-3. “Setelah itu dipadatkan agar batu yang ditimbun tersebut benar-benar merekat. Selanjutnya kembali disiram dengan aspal dan ditimbun dengan batu ukuran 1-3 dan kembali disiram dengan aspal dan terakhir kalinya dipadatkan,” ungkap dia.

Selain itu menurut dia, tambal sulam yang dilakukan harus lebih tinggi dari jalan yang masih bagus, itu bertujuan agar lama kelamaan jalan yang lebih tinggi itu akan sama datarnya dengan jalan terdahulu dan tidak boleh ada celah sedikitpun agar air tidak masuk kedalam bekas lubang sehingga tidak memicu cepatnya jalan mengalami kerusakan. “faktanya yang terjadi adalah lubang langsung ditimbun dengan batu lalu disiram dengan aspal dan dipadatkan dengan alat berat, selain itu hasilnya selain tidak lebih tinggi juga bercelah sehingga air sangat mudah masuk kedalam bekas lubang dan mempercepat jalan kembali rusak,” lanjutnya.

Masih kata dia, akibatnya jalan yang telah diperbaiki hanya dengan hitungan jam akan kembali rusak dan hal itu sudah terbukti dengan hampir secara keseluruhan jalan yang diperbaiki kini sudah rusak. “Saya tidak tahu apakah tenaga teknis tidak mengerti tentang tata cara perbaikan yang seharusnya atau memang bertujuan untuk mengurangi dana pembelian material agar bisa masuk kantong oknum yang terlibat didalamnya. Karena perlu diketahui dana untuk perbaikan jalan itu bukan masuk dalam dana rencana pelebaran jalan, melainkan masuk dalam dana pemeliharaan yang kisaran dananya cukup besar,” tandasnya.

Sementara salah satu pengawas perbaikan jalan tersebut, Nisam, menjelaskan jika dijadualkan dalam tiga bulan kedepan jalan yang rusak akan kembali lapen. “Namun dikarenakan sumber dananya belum jelas, maka pihaknya melakukan perbaikan seperti yang baru saja selesai yang masuk dalam anggaran rutin,” papar Nisam.

Meski demikian banyak pihak menilai, jika memang dalam beberapa bulan kedepan jalan tersebut akan dilapen, tetap saja hanya membuang-buang uang Negara. Pasalnya hasil perbaikan yang sekarang hanya mampu bertahan dalam beberapa jam saja.

Terpisah Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wadah Aspirasi Rakyat (WAY), April Lizwar, menjelaskan seharusnya pihak yang menangani perbaikan tersebut mengerjakannya dengan maksimal, namun faktanya perbaikan itu dilakukan dengan asal selesai saja tanpa memprioritaskan kualitasnya. “Cukup wajar jika masyarakat protes dengan keadaan yang seperti ini, karena dengan hasilnya yang sedemikian parah, justru dapat memicu rawannya terjadi lakalantas. Untuk itu dalam hal tersebut pihak yang menangani harus bertanggung jawab,” terang April. (nov)

Tidak ada komentar