HEADLINE

Perbaikan Bendungan Waymandati Masih Proses Bappeda


LAMPUNG BARAT - Terkait jebolnya Bendungan Waymandati Pekon Mon Kecamatan Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar), beberapa waktu lalu sebelumnya sudah dilakukan peninjauan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pekerajaan Umum (DPU) Lambar, yang hingga kini masih dalam proses di Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda).

Kepala BPBD Lambar, Ir. Okmal, M.Si., ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (20/3), menjelaskan bahwa mengenai bendungan Waymandati yang mengairi ratusan lahan persawahan warga di pekon Mon itu, memang sudah dilakukan peninjauan dan memang itu harus di prioritaskan, mengingat jika tidak segera di prioritaskan akan mengancam lahan persawahan warga diwilayah tersebut.

“Diperkirakan dalam perbaikan bendungan itu menelan biaya Rp285 Juta, untuk itu jika dibangun oleh masyarakat jelas tidak bisa karena anggaran dana yang cukup besar. Selain itu juga, hingga kini pihak dari DPU Lambar yang menindak lanjuti yang juga masih dalam proses Bapedda dan masih menunggu apakah akan dianggarkan melalui APBD ataupun APBD Perubahan dan juga belum dipastikan apakah anggaran 2013 ini atau tahun depan,” jelasnya.

Sementara, Kadistan Lambar, Ir. Noviardi Kuswan, menyampaikan bahwa mengenai jebolnya bendungan Waymandati itu pihak dari Distan tidak menganggarkan karena itu merupakan bendungan besar, terkecuali perbaikan saluran irigasi dilahan persawahan tersebut. Untuk perbaikan bendungan itu kemungkinan merupakan kewenangan dari DPU Lambar.

“Mengenai kerusakan bendungan di Waymandati itu bukan kewenangan dari Distan karena itu bendungan besar. Kita berharap, memang segera dilakukan perbaikan karena jika tidak segera dilakukan perbaikan serta saat memasuki musim kemarau jelas lahan persawahan warga setempat akan terancam tidak bisa digarap,” katanya.

Diketahui sebelumnya, sejumlah petani di wilayah Pekon Mon, mengharapkan Pemkab Lambar dapat segera membangun kembali bendungan Waymandati, yang jebol diterjang banjir beberapa waktu lalu. Pasalnya, bendungan yang mengalami kerusakan tersebut mengancam ratusan hektare lahan persawahan warga yang mengakibatkan tidak bisa digarap setelah musim panen.

Kepala BP3K Ngambur, Ustori, membenarkan bahwa bendungan waymandati yang berada di Pekon Mon tersebut hingga kini belum dilakukan perbaikan oleh pemkab. Bendungan Waymandati tersebut diperuntukan sebagai kebutuhan air lahan persawahan warga setempat seluas sekitar 502 Hektare. Jika tidak segera di perbaiki maka saat memasuki musim tanam padi, petani tidak bisa menggarap lahannya karena bendungan itu merupakan satu-satunya suplai air diwilayah itu.

“Saat ini petani setempat masih memasuki musim panen, dan rencananya memasuki musim tanam April dan Mei mendatang. Namun, petani khawatir saat memasuki musim tanam tidak ada suplai air sehingga dipastikan lahan padi warga setempat tidak bisa digarap. Untuk itu kita sangat mengharapkan dilakukan perbaikan,” katanya. (nov)

Tidak ada komentar