Pasal Kemarau Petani Suoh Gagal Panen
Selasa, 06 September 2011
Suoh, WL - Puluhan hektare areal persawahan di Pekon Gunungratu Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terancam gagal panen akibat kemarau berkepanjangan. Hal tersebut dijelaskan warga setempat Lela, kepada Warta Lambar Selasa (5/9). Menurutnya, musim kemarau yang menerpa wilayah tersebut hingga saat ini telah terjadi selama empat bulan. Akibat kemarau yang berkepanjangan tersebut, irigasi pada aeral persawahan mati disebabkan menurunnya debet air sungai Waysemangka serta puluhan hektar areal persawahan mengalami kekeringan dan tanaman padi menguning belum waktunya.
Ditambahkanya, saat ini banyak warga mengeluh karena terancam gagal panen. “Rata-rata warga mengeluh karena panen yang diharap-harapkan terancam gagal,” jelasnya.
Masih kata dia pihaknya berharap kepada pemerintah terkait, untuk mencarikan solusi agar arteal persawahan warga tersebut, dapat ditanami kembali serta warga dapat melakukan penanaman kembali sawah-sawah itu.
Terpisah, Peratin Syarifuddin, menambahkan pihaknya cukup merasakan keluhan warga tersebut, untuk itu pihaknya akan terus berusaha mencarikan solusi agar irigasi dapat kembali di aliri air, serta areal persawahan warga tidak lagi mengering. “Kami segenap perangkat pekkon selalu memikirkan untuk mencarikan solusi, agar warga dapat kembali memanfaatkan sawah-sawah tersebut.” pungkasnya. (san)
Suoh, WL - Puluhan hektare areal persawahan di Pekon Gunungratu Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terancam gagal panen akibat kemarau berkepanjangan. Hal tersebut dijelaskan warga setempat Lela, kepada Warta Lambar Selasa (5/9). Menurutnya, musim kemarau yang menerpa wilayah tersebut hingga saat ini telah terjadi selama empat bulan. Akibat kemarau yang berkepanjangan tersebut, irigasi pada aeral persawahan mati disebabkan menurunnya debet air sungai Waysemangka serta puluhan hektar areal persawahan mengalami kekeringan dan tanaman padi menguning belum waktunya.
Ditambahkanya, saat ini banyak warga mengeluh karena terancam gagal panen. “Rata-rata warga mengeluh karena panen yang diharap-harapkan terancam gagal,” jelasnya.
Masih kata dia pihaknya berharap kepada pemerintah terkait, untuk mencarikan solusi agar arteal persawahan warga tersebut, dapat ditanami kembali serta warga dapat melakukan penanaman kembali sawah-sawah itu.
Terpisah, Peratin Syarifuddin, menambahkan pihaknya cukup merasakan keluhan warga tersebut, untuk itu pihaknya akan terus berusaha mencarikan solusi agar irigasi dapat kembali di aliri air, serta areal persawahan warga tidak lagi mengering. “Kami segenap perangkat pekkon selalu memikirkan untuk mencarikan solusi, agar warga dapat kembali memanfaatkan sawah-sawah tersebut.” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar