HEADLINE

Tajuk - 07 Juli 2011

Sejak sepekan terakhir Bumi Lambar Sai Betik, Lampung Barat (Lambar), hampir setiap hari diguyur hujan. Meski kedatangan hujan sedikit terlambat dibanding dengan kabupaten tetangga dan juga Bandarlampung, hujan tetap menjadi nikmat bagi warga, utamanya petani itu sendiri.

Betapa tidak, selama kemarau ini warga yang statusnya petani cukup dipusingkan dengan kekurangan debit air di sawahnya. Beberapa warga bahkan ada yang sudah lebih dari dua kali mengolah lahannya akibat kekeringan. Bahkan ada yang sudah menebar bibit, lalu kering kerontang tak bisa diolah dan ditanami.

Fakta ini menunjukkan ada beberapa variabel yang harus dicermati, yakni musim tanam-panen, ketersediaan air, dan sarana-prasarana pendukungnya. Artinya, pemerintah harusnya meregulasi keseregaman musim tanam atau pengolahan lahan, sehingga saat musim tanam dan panennya juga bisa dalam waktu yang sama. Dengan demikian potensi penyakit yang bisa saja timbul, bisa diminimalisr.

Kemudian masalah ketersediaan air, tentu berkaitan erat dengan keberadaan lingkungan. Keanekaragaman tumbuh-tumbuhan yang semakin berkurang karena ditebangi atau dirambah, belum maksimalnya upaya pengembalian keperawanan hutan (reboisasi), dan juga pengawasan yang terlalu longgar, menjadi faktor tersendiri yang mestinya ditangani secara tersendiri pula.

Lalu, berbicara masalah sarana-prasarana pendukung, kaitannya dengan pertanian, areal pertanian, baik yang bersumber air irigasi maupun tadah hujan, tentu muaranya adalah ketersediaan dan kecukupan air itu sendiri. Sawah tadah hujan, misalnya, ketika ketersediaan debit air hujan tak lagi mencukupi, tentu harus diatasi dengan upaya buatan dengan cara penyediaan air melalui sumur pantek, misalnya.

Kemudian hal lain yang terkait masalah ketersediaan air sawah ini adalah berfungsinya prasarana bendungan. Pada beberapa wilayah pertanian di Lambar, ternyata masalah bendungan ini tak mencukupi, dimana jumlah bendungan yang ada tak mencukupi dan atau tidak mampu mengairi kebutuhan areal persawahan yang ada. Di sini pentingnya pemeliharaan bendungan dan atau pembangunan bendungan baru guna menunjang program intensifikasi maupun ekstensifikasi pertanian. (*)

Tidak ada komentar